Sosiologi olahraga merupakan sosiologi terapan yang dikenakan pada
olahraga, sehingga dapat dikatakan sebagai sosiologi khusus yang
berusaha menaruh perhatian pada permasalahan olahraga. Sebagai ilmu
terapan, sosiologi olahraga merupakan gabungan dari dua disiplin ilmu,
yaitu sosiologi dan olahraga, yang oleh Donald Chu disebut sebagai
perpaduan antara sosiologi dan olahraga.
Sebagai ilmu murni yang bersifat non-etis, dan sebagai disiplin ilmu yang relatif baru, olahraga masih menggunakan
teori-teori dari disiplin ilmu lain untuk menyusun teori ataupun
hukum-hukum keilmuannya. Dalam hal ini ilmu olahraga bersifat
integratif, yaitu berusaha menerima dan mengkombinasikan secara selaras
keberadaan ilmu lain untuk mengkaji permasalahan yang dihadapi.
Sosiologi olahraga membahas perilaku sosial manusia, baik
sebagai individu maupun kelompok, dalam situasi olahraga, artinya, saat
melakukan kegiatan olahraga, pada dasarnya manusia melakukan kegiatan
sosial yang berupa interaksi sosial dengan manusia lainnya. Dalam
berinteraksi ia terikat oleh nilai atau norma yang berlaku pada
komunitas dimana ia berada dan pranata-pranata yang berlaku pada cabang
olahraga yang sedang dilakukan.
Pelanggaran terhadap nilai dan norma atau perilaku yang menyimpang
dari peran yang dimainkannya akan berakibat adanya sanksi, penentuan
jenis sanksi ini ditentukan atas kesepakatan bersama, atau aturan yang
telah diberlakukan, kesemuanya itu dilakukan agar aktivitas olahraga yang
dimainkan bisa berjalan secara aman, tertib dan lancar.
dikutip dari : abhecuek.wordpress.com
0 comments:
Post a Comment